Gambar Sampul IPS · BAB IX PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
IPS · BAB IX PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI
Sugiharso

24/08/2021 13:36:36

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

123

Proklamasi adalah pernyataan suatu bangsa untuk bebas dari penjajajahan. Bangsa

Indonesia telah melewati peristiwa itu setelah pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklasikan

kemerdekaan. Sejak saat itu Indonesia berdaulat sebagai negara merdeka dalam bentuk

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB

IX

PERISTIWA-PERISTIWA

SEKITAR PROKLAMASI DAN

TERBENTUKNYA NKRI

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan dapat mendiskripsikan peristiwa

Proklamasi dan Proses terbentuknya Negara Republik Indonesia.

PETA KONSEP

Kata Kunci

Proklamasi, NKRI

SEKITAR PROKLAMASI

PERSIAPAN

KEMERDEKAAN

INDONESIA

DUKUNGAN

DAERAH

KEKALAHAN JEPANG

PENYUSUNAN

TEKS

PROKLAMASI

PROKLAMASI

KEMERDEKAAN

INDONESIA

MAKNA

PROKLAMASI

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

124

A. KEKALAHAN JEPANG DAN KEKOSONGAN KEKUASAAN

Perang Dunia II terjadi setalah Jepang membombardir Pearl Harbour pada 7 Desember

1941. Hancurnya Pearl Harbour, ternyata memudahkan Jepang untuk mewujudkan cita-

citanya, yaitu membentuk

Persekemakmuran Asia Timur Ray

a. Daerah-daerah di Asia Timur

dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia berhasil diduduki oleh Jepang. Pembentukan

Persekemakmuran Asia Timur Raya berhasil diwujudkan, meskipun hanya untuk

sementara.

Serangan Jepang ke Indonesia (Hindia Belanda) pertama-tama terjadi 11 Januari 1942

dengan mendarat di Tarakan (Kalimantan Timur). Balikpapan yang merupakan daerah yang

kaya akan minyak bumi, jatuh ketangan Jepang 24 Januari 1942, disusul kemudian Pontianak

29 Januari 1942, Samarinda 3 Pebruari 1942, Banjarmasin 10 Pebruari 1942.

Dalam perkembangannya, Jepang mulai mengalami kesulitan, terutama setelah Amerika

Serikat menarik sebagian pasukannya dari Eropa. Pada bulan Mei 1942, serangan Jepang

terhadap Australia dapat dihentikan karena tentara Jepang menderita kekalahan dalam

pertempuran Laut Koral (Karang). Serangan Jepang terhadap Hawai juga dapat digagalkan

oleh tentara Amerika Serikat dalam pertempuran di Midway pada bulan Juni 1942.

Kekalahan Jepang terhadap Sekutu, dengan ditanda tanganinya perjanjian Post Dam,

maka secara resmi Jepang menyerahkan kekuasaan pada Sekutu. Dengan demikian di

Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini oleh bangsa Indonesia dimanfaatkan

untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Pengamatan Gambar

Perhatikan dan cermati Gambar 9.1 di bawah ini. Apa yang kamu pikirkan berkaitan

dengan gambar tersebut ? Aktivitas apa saja yang dapat diamati dari para pelaku dalam

gambar tersebut ? Mengapa mereka melakukan aktivitas itu ? Apa hubungan aktivitas

para pelaku dalam gambar dengan persiapan kearah kemerdekaan Indonesia?

Setelah kalian mengamati

Gambar 1 dan menjawab beberapa

pertanyaan di atas. Coba bandingkan

pemahaman kalian dengan paparan

di bawah ini. Tidak lama setelah

serbuan bala tentara Jepang secara

mendadak ke pangkalan Angkatan

Gambaran yang menunjukkan

perlucutan senjata ketika

Jepang menyerah pada Sekutu

(Sumber: Tugiyono, 1985).

Gambar: 9. 1

Pelucutan Tentara Jepang

Sumber: SNI Jilid VI

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

125

Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat

seakan-akan lumpuh. Dalam kenyataannya Jepang tidak dapat melumpuhkan Amerika

Serikat, bahkan Amerika bangkit dan menjadi musuh yang paling berat bagi Jepang.

Melihat fenomena ini muncul pertanyaan apakah serangan Jepang terhadap Pearl

Harbour itu bukan langkah yang keliru (Lihat Onghokham, 1989: 163). Lebih-lebih setelah

lima bulan Perang Asia Timur Raya berkorbar, Amerika Serikat telah dapat memukul balik

Jepang. Dalam perang laut Karang (4 Mei 1942) dan disusul dengan perang di Guadacanal

(6 Nopember 1942), Jepang secara berturut-turut menderita kekalahan. Kekalahan yang

paling besar dialami Jepang dalam pertempuran laut di dekat Kepulauan Bismarck (1 Maret

1943).

Untuk mengakhiri peperangan ini, maka pada tanggal 6 Agustus 1945 Amerika Serikat

menjatuhkan bom atom yang pertama di atas kota Hirosyima. Tiga hari kemudian, tanggal

9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan lagi di atas Nagasaki. Akibatnya bukan

saja membawa kerugian material, karena hancurnya kedua kota tersebut dan banyaknya

penduduk yang menemui ajalnya. Tetapi secara politis telah mempersulit kedudukan Kaisar

Hirohito, karena harus dapat menghentikan peperangan secepatnya guna menghindari

adanya korban yang lebih banyak lagi.

Hal ini berarti bahwa Jepang harus secepatnya menyerah kepada Sekutu atau Serikat.

Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.

Menurut rencana, dengan mengambil tempat di atas geladak kapal perang Amerika Serikat

“Missouri” yang berlabuh di teluk Tokyo ditandatangani kapitulasi penyerahan Jepang

antara Jenderal Douglas Mc Arthur dengan Hirohito pada tanggal 2 September 1945.

Sebagai tindak lanjut dari penyerahan itu, Sekutu mulai mengadakan perlucutan

senjata, memulangkan tentara Jepang dan mengadili penjahat perang. Tugas di Indonesia

dilaksanakan oleh tentara Inggris. Mengapa tentara Inggris dan bukan tentara Amerika

Serikat? Hal ini memang dimungkinkan karena pada akhir tahun 1943 ditetapkan bahwa

Pulau Sumatera masuk dalam

South East Asia Command

(SEAC), di bawah Admiral Inggris,

Lord Louis Mountbatten yang pada waktu itu bermarkaskan di India. Wilayah kepulauan

lain masuk dalam

South West Fasi

fi

c Command

di bawah pimpinan Jenderal Amerika Serikat

Douglas Mc Arthur, yang berkedudukan di Australia.

B. PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Karena terjadi kekalahan Jepang terhadap Sekutu dalam beberapa pertempuran seperti

yang disebutkan diatas, maka Jepang mulai ngobral janji. Janji itu dikenal dengan janji

kemereekaan. Bila bangsa Indonesia mau membantu Jepang dalam menghadapi Sekutu, maka

kelak kemudian hari akan diberikan kemerdekaan. Untuk mengawalinya dibentuklah Badan

yang bertugas menyiapkan segala sesuatu berkaitan dengan kemerdekaan yang dijanjikan.

Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI yang dlam perkembangannya berubah menjadi

PPKI.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

126

Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat (

unconditional

surrender

). Hal ini diumumkan oleh Tenno Heika melalui radio. Kejadian itu jelas

mengakibatkan pemerintah Jepang tidak dapat meneruskan janji atau usahanya mengenai

kemerdekaan Indonesia. Soal terus atau tidaknya usaha mengenai kemerdekaan Indonesia

tergantung sepenuhnya kepada para pemimpin bangsa Indonesia.

Sementara itu Sutan Sjahrir sebagai seorang yang mewakili pemuda merasa gelisah

karena telah mendengar melalui radio bahwa Jepang telah kalah dan memutuskan untuk

menyerah pada Sekutu. Sjahrir termasuk tokoh pertama yang mendesak agar proklamasi

kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan oleh Sukarno-Hatta tanpa harus menunggu

janji Jepang. Itulah sebabnya ketika mendengar kepulangan Sukarno, Hatta dan Radjiman

Wedyodiningrat dari Dalat (Saigon), maka ia segera datang ke rumah Hatta dan memintanya

untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, tanpa harus menunggu dari pemerintahan

Jepang. Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sjahrir maka diajaknya ke rumah Sukarno.

Namun Sukarno belum dapat menerima maksud Sjahrir dengan alasan bahwa Sukarno hanya

bersedia melaksanakan proklamasi, jika telah diadakan pertemuan dengan anggota-anggota

PPKI lain. Dengan demikian tidak menyimpang dari rencana sebelumnya yang telah disetujui

oleh pemerintah Jepang. Selain itu Sukarno akan mencoba dulu untuk mengecek kebenaran

berita kekalahan Jepang tersebut.

C. PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Sikap Sukarno dan Hatta tersebut memang cukup beralasan karena jika proklamasi

dilaksanakan di luar PPKI, maka Negara Indonesia Merdeka ini harus dipertahankan pada

Sekutu yang akan mendarat di Indonesia dan sekaligus tentara Jepang yang ingin menjaga

status quo

sebelum kedatangan Sekutu.

Sjahrir kemudian pergi ke Menteng Raya (markas para pemuda) bertemu dengan para

pemuda seperti: Sukarni, BM Diah, Sayuti Melik dan lain-lain. Kemudian dilaporkan apa yang

baru terjadi di kediaman Bung Hatta dan Bung Karno. Mendengar berita itu kelompok muda

menghendaki agar Sukarno-Hatta (golongan tua) segera memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia. Menurut golongan muda, tidak seharusnya para pejuang kemerdekaan Indonesia

menunggu-nunggu berita resmi dari Pemerintah Pendudukan Jepang. Bangsa Indonesia harus

segera mengambil inisiatifnya sendiri untuk menentukan strategi mencapai kemerdekaan.

Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi

di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945, pukul 20.30. Hadir antara lain

Chaerul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Wikana, dan Alamsyah.

Rapat itu dipimpin oleh Chaerul Saleh dengan menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan

golongan pemuda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal

rakyat Indonesia sendiri. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus dan

sebaliknya perlu mengadakan rundingan dengan Sukarno dan Hatta agar kelompok pemuda

diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.

Setelah rapat dan mengadakan musyawarah, maka diambil keputusan untuk mendesak

Sukarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya sehingga

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

127

lepas dari Jepang. Yang mendapat kepercayaan dari teman-temanya untuk menemui Sukarno

adalah Wikana dan Darwis.

Oleh Wikana dan Darwis, hasil keputusan itu disampaikan kepada Sukarno jam 22.30 di

kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur, No 56 Jakarta. Namun sampai saat itu Sukarno belum

bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa PPKI. Di sini terjadi perdebatan

sengit antara Sukarno dengan Wikana dan Darwis. Dalam perdebatan itu Wikana menuntut

agar proklamasi dikumandangkan oleh Sukarno pada keesokan harinya.

Gambar 9.2

Sukarni

Sumber: SNI Jilid VI

Gambar 9.3

Chaerul Saleh

Sumber: SNI Jilid VI

Peristiwa ini menunjukkan adanya ketegangan antara kelompok tua dengan kelompok

muda yang memiliki sifat, karakter, cara bergerak, dan dunianya sendiri-sendiri. Perbedaan

pendapat itu tidak hanya berhenti pada adu argumentasi, tetapi sudah mengarah pada

tindakan pemaksaan dari golongan muda. Tentu saja semua itu demi kemerdekaan

Indonesia.

Sukarni, Chairul Saleh,

Wikana, Sayuti Melik

adalah tokoh-tokoh muda

yang mendesak Sukarno-

Hatta untuk segera

memproklamsikan

kemerdekaan

Gambar 9.4

Wikana

Sumber: SNI Jilid VI

Tugas 9.1

Sebagai akhir dari pembahasan bagian ini, lakukan pelacakan terhadap suatu

kasus. Caranya adalah: Kumpulkan gambar yang berkaitan dengan peristiwa sekitar

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

128

Gambar 9.5

Laks. Maeda

Sumber: SNI Jilid VI

Gambar 9.6

Sayuti Melik

Sumber: SNI Jilid VI

Para pemuda itu kembali mengadakan pertemuan dan membahas tindakan-tindakan

yang akan dibuat sehubungan dengan penolakan Soekarno-Hatta. Pertemuan ini masih

dipimpin oleh Chaerul Saleh yang tetap pada pendiriannya bahwa kemerdekaan harus tetap

diumumkan dan itu harus dilaksankaan oleh bangsa Indonesia sendiri, tidak seperti yang

direncanakan oleh Jepang. Orang yang dianggap paling tepat untuk melaksanakan itu adalah

Soekarno-Hatta. Karena mereka menolak usul pemuda itu, pemuda memutuskan untuk

membawa mereka ke luar kota yaitu Rengasdengklok, letaknya yang terpencil yakni 15 km

ke arah jalan raya Jakarta-Cirebon. Menurut jalan pemikiran pemuda jika Soekarno-Hatta

masih berada di Jakarta maka kedua tokoh ini akan dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang

serta menghalanginya untuk memproklamirkan kemerdekaan ini dilakukan.

Pemilihan Rengasdengkolk sebagai tempat pengamanan Soekarno-Hatta, didasarkan

pada perhitungan militer. Antara anggota Peta Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta

terdapat hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama. Secara geogra

fi

s,

Rengasdengklok letaknya terpencil. Dengan demikian akan dapat dilakukan deteksi dengan

mudah terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok, baik

yang datang dari arah Jakarta, maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.

Tujuan penculikan kedua tokoh ini selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh

Jepang, juga agar keduanya mau segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terlepas

dari segala ikatan dengan Jepang. Pada dasarnya Soekarno dan Hatta tidak mau ditekan oleh

anak-anak muda itu, sehingga mereka tidak mau memproklamirkan kemerdekaan. Dalam

suatu pembicaraan dengan Shodanco Singgih, Soekarno memang menyatakan kesediannya

untuk mengadakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta.

Melihat sikap Soekarno ini, maka para pemuda berdasarkan rapatnya yang terakhir

pada pukul 00.30 waktu Jawa jaman Jepang (24.00 WIB) tanggal 16 Agustus 1945 terdapat

keputusan akan menghadakan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta dalam rangka upaya

pengamanan supaya tidak terpengaruh dari segala siasat Jepang.

Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 (waktu Jepang) atau pukul 04.00 WIB

penculikan (menurut golongan tua) dilaksanakan. Tidak diketahui secara jelas siapakah

yang memulai peristiwa ini. Ada yang mengatakan Sukarni-lah yang membawa Soekarno-

Hatta dini hari ke Rengasdengklok. Menurut Soekarno Sjahrir-lah yang menjadi pemimpin

penculikan dirinya dengan Hoh. Hatta.

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

129

Di Rengasdengklok inilah Bung Karno didesak untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Menurut Diah gagasan ini semacam ilham. Di kota ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai

tempat pemusatan kekuasaan bersenjata yang akan merebut Jakarta setelah proklamasi.

Walaupun sudah diamankan ke Rengasdengklok, Soekarno-Hatta masih tetap dengan

pendiriannya. Sikap teguh Soekarno-Hatta itu antara lain karena mereka belum percaya akan

berita yang diberikan oleh pemuda serta berita resmi dari Jepang sendiri belum diperoleh.

Seorang utusan pemuda yang bernama Yusuf Kunto dikirim ke Jakarta untuk melaporkan

sikap Soekarno-Hatta dan sekaligus untuk mengetahui persiapan perebutan kekuasaan

yang dipersiapkan pemuda di Jakarta. Achmad Subardjo sibuk mencari informasi kebenaran

tentang penyerahan Jepang kepada Sekutu yang tiba-tiba dikagetkan dengan hilangnya

Soekarno-Hatta. Keberadaan Soekano-Hatta akhirnya diketahui dari Wikana, saat itu juga

Achmad Subardjo datang ke Rengasdengklok dan berhasil menyakinkan para pemuda bahwa

proklamasi pasti akan diucapkan keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehingga

pada tangal 16 Agustus 1945 malam hari Soekarno-Hatta dibawa kembali ke Jakarta.

Sementara itu di Jakarta telah terjadi kesepakatan antara golongan tua, yakni Achmad

Soebardjo dengan Wikana dari golongan muda untuk mengadakan proklamasi di Jakarta.

Laksamana Muda Maeda bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di

rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu Jusuf Kunto dari pihak pemuda dan Soebardjo

yang diikuti oleh sekretaris pribadinya mbah Diro (Sudiro) menuju Rengasdengklok untuk

menjemput Soekarno. Semua ini dilakukan tidak lepas dari rasa prihatin sebagai orang

Indonesia, sehingga terpanggil untuk menghusahakan agar proklamasi kemerdekaan

Indonesia dapat dilaksanakan secepat mungkin. Namun sebelumnya perlu mempertemukan

perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda. Untuk itu maka Soekarno dan Hoh.

Hatta harus terlebih dahulu kembali dari Rengasdengklok ke Jakarta.

Rombongan yang terdiri dari Achmad Soebardjo, Sudiro dan Yusuf Kunto segera

berangkat menuju Rengasdengklok, tempat dimana Soekarno dan Moh.Hatta diamankan

oleh pemuda. Rombongan tiba di Rengasdengklok pada jam 19.30 (waktu Tokyo) atau 18.00

(waktu Jawa Jepang) atau pukul 17.30 WIB dan bermaksud untuk menjemput dan segera

membawa Seoekarno-Hatta pulang ke Jakarta. Perlu ditambahkan juga, disamping Soekarno

dan Hatta ikut serta pula Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra.

Peranan Achmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa ini, karena mampu

mempercayakan para pemuda, bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling

lambat pukul 12.00 WIB. Ini dapat dikabulkan dengan jaminan nyawanya sebagai taruhannya.

Akhirnya Subeno komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno-Hatta ke

Jakarta. Achmad Subardjo adalah seorang yang dekat dengan golongan tua maupun muda,

bahkan dia juga sebagai penghubung dengan pemuka angkatan laut Jepang Laksamana

Madya Maeda. Dan melalui dia, Maeda menawarkan rumahnya sebagai tempat yang aman

dan terlindung untuk menyusun naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik yang sudah

lama ditunggu-tunggu.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

130

D. PENYUSUNAN TEKS PROKLAMASI

Bertitik tolak dari keadaan yang demikian, kedudukan Maeda baik secara resmi maupun

pribadi menjadi sangat penting. Dan justru dalam saat-saat yang genting itu, Maeda telah

menunjukkan kebesaran moralnya. Berdasarkan keyakinan bahwa kemerdekaan merupakan

aspirasi alamiah dan yang tidak terhindarkan dukungannya kepada tujuan kebebasan

Indonesia.

Di tempat kediaman Maeda Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta teks prokamasi ditulis.

Kalimat yang pertama yang berbunyi

“Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan

kami”

kemudian berubah menjadi

“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan

Indonesia”

berasal dari Achmad Subardjo. Kalimat kedua oleh Soekarno yang berbunyi

“Hal-

hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara yang

secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”

. Kedua kalimat ini kemudian

digabung dan disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi

yang kita miliki sekarang.

Sekarang timbullah masalah siapakah yang akan menandatangani naskah proklamasi.

Soekarno menyarankan agar semua yang hadir menandatangai naskah proklamasi itu

selaku “Wakil-wakil Bangsa Indonesia”. Saran itu mendapat tantangan daripara pemuda.

Kemudian Sukarni selaku salah seorang pimpinan pemuda mengusulkan, agar Soekarno-

Hatta menandatangani atas nama bangsa Indonesia. Usul ini diterima dengan suara bulat.

Selanjutnya Soekarno minta kepada Sayuti Melik untuk mengetik naskah tulisan tangan

tersebut.

Gambar 9.7

Ruang Rapat Jl. Imam Bonjol 1 Jakarta

Sumber: SNI Jilid VI

E. PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

Sebelum teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, terlebih dahulu Soekarno

menyampaikan pidatonya, lengkapnya sebagai berikut:

Saudara-saudara sekalian !

Saja sudah minta saudara-saudara hadlir disini untuk menjaksikan satu peristiwa

maha penting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan

tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun ! Gelombangnja aksi kita untuk mentjapai

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

131

kemerdekaan kita itu ada naik dan ada turunnya, tetapi djiwa kita tetap menudju kearah

tjita-tjita.

Djuga di dalam djaman Djepang, usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional

tidak henti-henti. Didalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri

kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita

pertjaja kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnja kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah

air di dalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan

sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnja.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat

Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa

sekaranglah datang saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara ! Dengan ini kami njatakan kebulatan tekad itu. Dengarlah proklamasi

kami:

Adapun isi dari teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah:

Gambar 9.8

Konsep Teks Proklamasi

Sumber: SNI Jilid VI

Gambar 9.9

Teks Proklamasi yang diketik

Sumber: SNI Jilid VI

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

132

Ada tiga perubahan yang terdapat pada naskah yaitu kata

tempoh

diganti menjadi

tempo

, sedangkan

wakil-wakil bangsa Indonesia

diganti dengan

Atas nama Bangsa Indonesia

dan

Djakarta 17-8-05

menjadi

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

. Teks Proklamasi ini akhirnya

diproklamirkan pada hari Jumat Legi pada pukul 10.00 WIB di Jalan pegangsaan Timur

No.56 Jakarta.

Dalam peristiwa proklamasi itu, disusunlah acara sebagai berikut:

1. Pembacaan Proklamasi. Disampaikan oleh Soekarno, kemudian dilanjutkan dengan

pidato singkat berbunyi:

Demikianlah, saudara-saudara !

Kita sekarang telah merdeka!

Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah-air kita bangsa kita!

Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka, Negara Republik

Indonesia, medeka kekal dan abadi.

Insya allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!

2. Pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud dan Latief

Hendradiningrat. Namun secara spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya,

sehingga sampai sekarang pengibaran bendera Merah Putih dalam setiap upacara

bendera selalu diiringi dengan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

3.

Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi.

Peristiwa besar tersebut hanya berlangsung lebih kurang satu jam lamanya. Namun

demikian pengaruhnya besar sekali, sebab perstiwa tersebut telah membawa perubahan

yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu

bukan hanya sebagai tanda bahwa sejak itu bangsa Indonesia telah merdeka, tetapi di sisi

lain juga merupan detik penjebolan tertib hukum kolonial dan sekaligus detik pembangunan

bagi tertib hukum nasional, suatu tertib hukum Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan itu merupakan salah satu sarana untuk merealisasikan

masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur, serta untuk ikut

membentuk “dunia baru” yang damai dan abadi, bebas dari segala penghisapan manusia

oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain.

Gambar 9.10

Pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno

Sumber: SNI Jilid VI

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

133

F. MAKNA PROKLAMASI

Menurut kalimat-kalimat yang terdapat di dalam teks Proklamasi Kemerdekaan 17

Agustus 1945 berisi suatu pernyataan kemerdekaan yang memberi tahu kepada bangsa

Indonesia sendiri dan kepada dunia luar, bahwa saat itu bangsa Indonesia telah merdeka,

lepas dari penjajahan. Bangsa Indonesia benar-benar telah siap untuk mempertahankan

kemerdekaan yang telah diproklamasikannya itu, demikian juga siap untuk mempertahankan

negara yang baru didirikan tersebut. Hal itu ditunjukkan oleh kalimat pertama pada naskah

proklamasi yang berbunyi: “Kami banga Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan

Indonesia”. Apabila ditelaah, maka proklamasi kemerdekaan itu mengandung beberapa

aspek:

1.

Dari sudut Ilmu Hukum, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan keputusan

bangsa Indonesia telah menghapuskan tata hukum kolonial untuk pada saat itu juga

digantikan dengan tata hukum nasional (Indonesia).

2.

Dari sudut politik-ideologis, maka proklamasi atau pernyataan yang berisikan keputusan

bangsa Indonesia telah berhasil melepaskan diri dari segala belenggu penjajahan dan

sekaligus membangun perumahan baru, yaitu perumahan Negara Proklamasi Republik

Indonesia yang bebas, merdeka dan berdaulat penuh.

3. Proklamasi Kemerdekaan ialah suatu alat hukum internasional untuk menyatakan

kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam

tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan yang meliputi bangsa,

tanah air, pemerintahan dan kebahagiaan rakyat.

4.

Proklamasi sebagai dasar untuk meruntuhkan segala hal yang mendukung kolonialisme,

imperialisme dan selain itu proklamasi adalah dasar untuk membangun segala hal yang

berhubungan langsung dengan kemerdekaan nasional.

5. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 juga dapat dipandang sebagai puncak

perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. Perjuangan rakyat

tersebut telah mengorbankan harta benda, darah dan jiwa yang berlangsung sudah

sejak berabad-abad lamanya untuk membangun persatuan dan kesatuan serta merebut

kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah.

6.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 bertujuan untuk kebahagiaan seluruh rakyat

Indonesia. Agar kita bahagia, antara lain harus ada kesamaan diantara kita semua

meliputi berbagai bidang misalnya bidang ideologi, bidang politik, bidang ekonomi,

bidang hukum, bidang sastra kebudayaan, pendidikan dan lain-lain.

Dengan berhasil diproklamirkannya kemerdekaan, maka bangsa dan negara Indonesia telah

lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara

de fakto

maupun secara

de yure.

G. DUKUNGAN DAERAH TERHADAP PEMBENTUKAN NEGARA DAN

PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA.

Proklamasi Kemerdekaan telah dibentuk negara Republik Indonesia. Ada beberapa

langkah yang dilakukan oleh PPKI dalam rangka untuk menyempurnakan Indonesia sebagai

negara dengan pemerintahan yang sah yaitu:

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

134

Pertama, pada tanggal 18 Agustus 1945

1). Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang dasar Republik Indonesia yang

kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945.

2). Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.

3). Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai lembaga legislatifnya.

Kedua, tanggal 19 Agustus 1945

1). Pembag

ian wilayah Indonesia menjadi, terdiri atas 8 propinsi yaitu; Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil, dan

Sumatra.

2). Pembentukan Komite Nasional Indonesia di daerah.

3). Membentuk 13 kementrian yaitu; Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri,

Departemen Kehakiman, Departemen Keuangan, Departemen Kemakmuran, Departemen

Kesehatan, Departemen Pengajaran,Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Sosial,

Departemen Pertahanan, Departemen Perhubungan, dan Departemen Pekerjaan

Umum.

Ketiga, tanggal 22 Agustus 1945

1). Pembentukan Komite Nasional.

2). Pembentukan Partai nasional Indonesia,dan

3). Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

Kemerdekaan yang diproklamirkan tersebut ternyata mendapat sambutan yang luar

biasa dari daerah-daerah. Respon penting yang perlu mendapat perhatian adalah dari

Yogyakarta. Pada tanggal 5 September 1945 Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan

Negeri Ngayogyokarto Hadidingrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam

Negera Republik Indonesia.

Penyambutan kemerdekaan terus terjadi, pada tanggal 19 September 1945 terjadi

dua peristiwa penting di tanah air secara bersamaan. Di Surabaya terjadi peristiwa yang

dikenal dengan nama Insiden Bendera di Hotel Oranye yaitu perobekan bendera tiga warna

(merah, putih, dan biru) milik Belanda menjadi dua warna (merah putih). Di Jakarta terjadi

rapat raksasa di Lapangan IKADA (Ikatan Atletik Djakarta) untuk menyambut Proklamasi

Kemerdekaan . Untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah, maka Presiden Soekarno

berkata;

”Percayalah rakyat kepada pemerintah Republik Indonesia. Kalau memang saudara-saudara

percaya kepada pemerintah Republik yang akan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan

itu, walaupun dada kami akan dirobek-robek, kami tetap akan mempertahankan. Maka

berilah kepercayaan itu kepada kami dengan cara tunduk kepada perintah-perintah dan

tunduk kepada disiplin”.

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

135

Gambar 9.11

Rapat raksasa di Lapangan Ikada Jakarta

Sumber: SNI Jilid VI

Di Yogyakarta, perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September

1945. Sejak pagi semua pegawai instansi pemerintahan dan perusahaan-perusahaan yang

dikuasai oleh Jepang mengadakan aksi pemogokan. Mereka memaksa orang-orang Jepang

agar menyerahkan kantormereka kepada orang Indonesia.

Rangkuman

Proklamasi Kemerdekaan yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan

puncak perjuangan bangsa Indonesia. Kemerdekaan merupakan keinginan dari setiap

bangsa di muka bumi ini, temasuk Indonesia. Tidak pernah disadari kapan dan siapa

akan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Karene itu kemerdekaan yang kita

peroleh tidak bisa lepas dari Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia tidak

henti-hentinya berjuang untuk membebaskan diri dari cengkraman bangsa penjajah.

Ternyata kekalahan Jepang dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggakl 15

Agustus 1945 mempunyai arti penting terhadap perjuangan bangsa Indonesia.

Kekalahan ini membuka gerbang kemerdekaan karena posisi Jepang di tanah air

hanya mempertahankan status quo dari Sekutu. Kekosongan kekuasaan inilah yang

dimanfaatkan oleh para pejuang di tanah air. Perbedaan pendapat sempat mewarnai

dalam menentukan waktu kemerdekaan antara golongan tua dan muda.

Setelah kemerdekaan diproklamirkan bukan berarti perjuangan bangsa sudah

selesai, tetapi tetap berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah

diperoleh. Sambutan meriah daerah-daerah di tanah air pasca kemerdekaan sebagai

wujud kegembiraannya yang telah lama diperjuangkan di tunggu-tungu telah tiba. Di

satu sisi Sekutu ingin tetap mengembalikan kekuasaan Belanda di tanah air. Inilah

yang menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa kedaerahan yang bersifat konfrontatif

menghadapi penjajah Belanda maupun Inggris sebagai peristiwa yang berssifat

kedaerah.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

136

Latihan

A. Pilihlah jawaban a,b,c atau d yang paling tepat !

1. Adanya serangan Jepang ke Hindia Belanda mengakibatkan Belanda menyerah tanpa

syarat pada tanggal ....

a. 1 Maret 1942

b. 8 Maret 1942

c. 9 Maret 1942

d. 12 Maret 1942

2. Pernyataan yang sangat populer sebagai langkah kebijakan Perdana Menteri Koiso untuk

mempertahankan daerah pendudukannya adalah ....

a. Jepang merupakan saudara tua yang akan memberi bantuan

b. Jepang akan memakmurkan daerah pendudukan

c. Jepang akan memberi kemerdekaan di kemudian hari

d. Jepang mempunyai tugas suci di Asia Pasi

fi

k

3. Menghadapi situasi kritis di tahun 1945 karena gempuran sekutu, maka pemerintah

Jepang di Indonesia mengambil langkah simpatik terhadap bangsa Indonesia dengan

mendirikan ....

a. Dokuritsu Zunbi Inkai

b. Dokuritsu Zunbi Cosakai

c. Jawa Hokokai

d. Dokuritsu Fujinkai

4. Dalam sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 pembahasan diarahkan pada penyusunan ....

a. preambule hukum dasar

b. pemerintahan Indonesia Merdeka

c. rancangan dasar negara Indonesia Merdeka

d. tujuan negara Indonesia Merdeka

5. Pada tanggal 16 Agustus Sukarno dan Muh. Hatta dijemput tokoh pemuda untuk

dikembalikan ke Jakarta. Tokoh tersebut adalah...

a. Achmad Subardjo

b. Wikana

c. Darwis

a. Adam Malik

6. Dalam sidang BPUPKI yang ke dua dibahas mengenai rancangan UUD yang menghasilkan

3 hal penting yaitu ...

a. Penentuan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

b. Penetapan Haluan Negara

c. Batang Tubuh UUD

d. Lambang negara

Bab IX Peristiwa-peristiwa Sekitar Proklamasi dan Terbentuknya NKRI

137

7. Menjelang detik-detik dilaksanakannya Proklamasi di Pegangsaan Timur 56 Jakarta

suasana mencekam karena belum hadirnya seorang tokoh penting. Tokoh yang

dimakdkan itu adalah ...

a. Soekarno

b. Moh. Hatta

c. Sayuti Melik

d. Rajiman Widyodiningrat

8. Penyusunan teks proklamasi dilakukan di rumah Maeda berasal dari beberapa tokoh.

Kalimat yang berbunyi ......

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-

lain, akan diselenggarakan dengan yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang

sesingkat-singkatnya.

Penggalan kalimat itu berasal dari ...

a. Supomo

b. Soekarno

c. Moh. Hatta

d. Achmad Subardjo

9. Ada pandangan yang menyatakan kemerdekaan Indonesia sebagai hadiah Jepang.

Pandangan ini tentunya tidak benar oleh karena dengan adanya Postdham Agreement

menunjukkan bahwa Jepang ...

a. secara hukum sudah tidak memiliki kedaulatan atas Indonesia

b. dalam membantu dilakukan secara sembunyi-sembunyi

c. Jepang menyerahkan Indonesia pada Amerika Serikat

d. Memberikan kedaulatan pada Indonesia

10. Menjelang pelaksanaan proklamasi Indonesia terjadi tarik ulur antara kelompok pemuda

dengan Bung Karno. Apa alasan pendapat Bung Karno itu?

a. kekuasaan tentara Jepang masih kuat.

b. anggota PPKI adalah tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia.

c. PPKI adalah panitia yang sah untuk melaksanakan proklamasi.

d. Bung Karno sebagai ketua merasa bertanggung jawab kepada anggota PPKI.

B. Jawablah dengan singkat !

1. Penyerahan Jepang kepada Sekutu ditanda tangani dalam Perjanjian Postdam. Dinegara

manakah Postdan tersebut ?

2. Apakah perbedaan antara BPUPKI dengan PPKI ?

3. Bagaimana pendapatmu mengenai pandangan Jepang bahwa Proklamasi merupakan

hadiah dari Jepang ?

4. Siapakah yang mengetik naskah Proklamasi yang dibacakan Sukarno pada tanggal 17

Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta ?

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII

138

C. Isilah titik-titik dalam tabel berikut

Organisasi

Tokoh

Lokasi/tempat

...............................

Douglas Mc. Arhur

Australia

NICA

Pelarian Belanda dari

Indonesia

...............................

Panglima Tentara Jepang

...............................

Jl. Imam Bonjol 1 Jkt

Refleksi

Prolamasi adalah suatu suatu bangsa. Penjajahan dalam bentuk apapun adalah

penindasan antar mansuaia. Setelah kamu mempelajari uraian tentang Proklamasi

Kemereekaan 17 Agustus 1945, apakah arti penting proklamasi itu bagi kamu dan bagi

orang Indonesia. Diskusikanlah dengan sesama temanmu, kemudian tuliskan hasilnya

dan tempelkan pada majalah dinding yang ada di sekolahmu.